Cara Mengatasi Drive D Tidak Terbaca di Windows
Cara Mengatasi Drive D Tidak Terbaca di Windows
Secara default, jika Anda membeli laptop atau PC baru yang bukan rakitan, Anda hanya akan mendapatkan satu partisi drive C. Ini mungkin karena kebiasaan beberapa pengguna PC atau laptop untuk memisahkan drive C untuk menginstal sistem operasi dan aplikasi, sementara drive D digunakan untuk menyimpan file penting seperti dokumen, musik, foto, dan lainnya.
Tujuan dari ini adalah agar jika Anda mengalami masalah dan harus menginstall ulang sistem operasi, hanya partisi drive C yang akan direset, sementara partisi drive D yang menyimpan file Anda tetap aman.
Memang benar bahwa secara default, banyak komputer yang dikonfigurasi dengan satu partisi pada drive C yang digunakan untuk menginstal sistem operasi dan aplikasi. Namun, Anda tidak harus membatasi diri hanya pada satu partisi.
Anda dapat membagi drive Anda menjadi beberapa partisi untuk mengelola file Anda dengan lebih baik. Misalnya, Anda dapat membuat partisi D untuk menyimpan file-file penting seperti dokumen, musik, dan foto. Ini akan memudahkan Anda untuk mengakses dan mengelola file-file tersebut dengan lebih mudah.
Menginstall ulang sistem operasi hanya akan mempengaruhi partisi yang dipilih saat proses instalasi. Jadi, jika Anda memilih hanya untuk menginstall ulang partisi C, maka partisi D akan tetap aman dan tidak terpengaruh. Namun, sebaiknya selalu backup file-file penting Anda sebelum menginstall ulang sistem operasi untuk menghindari kehilangan data yang tidak terduga
Perbedaan Drive C dan D
Kedua partisi drive C dan D sama-sama dapat digunakan untuk menyimpan file. Perbedaannya hanya terletak pada penamaan yang digunakan.
Drive C merupakan penamaan bawaan dari sistem operasi Windows, sedangkan drive D dapat diubah namanya menjadi "Data D" oleh mekanik yang menginstal laptop atau PC Anda dengan tujuan memberi informasi bahwa data sebaiknya disimpan pada partisi Data D saja.
Namun, pada dasarnya kedua partisi tersebut sama saja dan dapat digunakan sesuai kebutuhan Anda.
Jika Anda mengalami masalah dengan partisi Data D tidak terbaca di Explorer Windows, maka mungkin terjadi kesalahan saat menginstall sistem operasi Windows.
Hal ini bisa terjadi jika Anda menghapus partisi D yang seharusnya hanya perlu diformat saat proses instalasi ulang sistem operasi.
Akibatnya, partisi D yang Anda hapus akan menjadi satu dengan partisi C, sehingga Anda perlu membagi partisi C kembali atau membuat partisi baru untuk menyimpan file Anda.
Jika Anda tidak yakin tentang bagaimana cara membagi partisi atau membuat partisi baru, Anda dapat menggunakan software partisi disk atau menghubungi teknisi untuk membantu Anda.
Cara Mengatasi Drive D Tidak Terbaca
- Buka Disk Management, Anda
- Klik kanan pada This PC/Computer, kemudian pilih Manage. Pada jendela yang terbuka, pilih Disk Management, atau Tekan logo Windows + X, kemudian pilih Disk Management atau bisa juga Tekan logo Windows + R, kemudian ketik Diskmgmt.msc. Jendela Disk Management akan otomatis terbuka.
- Jika hard drive Anda hanya terdiri dari satu partisi Drive C dengan kapasitas yang besar, seperti 300 GB atau lebih, maka Anda mungkin perlu membuat partisi baru (D) dengan mengambil kapasitas penyimpanan dari partisi C.
- Dengan demikian, Anda dapat membagi file-file Anda ke dalam beberapa partisi yang berbeda untuk lebih mudah mengelolanya. Setelah membuat partisi baru (D), kapasitas partisi C akan berkurang sesuai dengan kapasitas yang Anda tentukan untuk partisi D.
- Klik kanan pada partisi C dan pilih Shrink Volume. Pada jendela Shrink C, atur kapasitas untuk partisi D pada bagian "enter the amount of space to shrink in MB". Sebagai contoh, jika Anda ingin membuat partisi D dengan kapasitas 90 GB, maka tulis 90.000. Jika Anda ingin membaginya menjadi 150 GB, tulis 150.000.
- Klik Shrink untuk memproses pengurangan kapasitas pada partisi C dan membuat partisi baru (D) dengan kapasitas yang telah ditentukan. Setelah proses selesai, Anda akan memiliki partisi baru (D) dengan kapasitas yang telah Anda tentukan, sementara kapasitas partisi C akan berkurang sesuai dengan kapasitas yang Anda pilih untuk partisi D. Sebaiknya selalu backup file-file penting Anda sebelum membuat atau mengubah partisi untuk menghindari kehilangan data yang tidak terduga.
- Jika sudah klik Shrink, perlu di ingat bahwa hal diatas hanya sebagai contoh saja, jika bisa sisakan partisi C lebih dari 100GB apabila Anda memakai Windows 10/11.
- Nantinya akan ada partisi baru yang telah kita buat sebelumnya bernama Unallocated, lalu kita akan membuatnya menjadi partisi D, kemudian klik kanan pada partisi tersebut dan pilih New simple volume.
- Maka nanti akan tampil jendela baru New simple volume, kemudian pilih Next.
- Di bagian Assign the following drive letter pastikan jika sudah berganti menjadi Huruf D, apabila sudah sesuai silahkan pilih Next.
- Berikutnya di bagian volume label ganti menjadi Data, lalu bagian Perfom a quick format diberi centang, dan pilih Next kemudian Finish
- Tunggu beberapa saat sampai proses format partisi baru selesai dibuat menjadi partisi D.
Nah Sekarang Drive D pada Explorer Windows sudah muncul kembali dan sudah dapat dipakai untuk menyimpan file penting, cara ini juga bisa Anda gunakan pada semua Windows, baik itu Windows 7, Windows 8, Winodws 10 atau Windows 11. Semoga bisa informasi ini bisa bermanfaat dan membantu.
Posting Komentar untuk "Cara Mengatasi Drive D Tidak Terbaca di Windows"